Lahir di Enarotali, dalam bulan Oktober 1958 dari orang tua penganut Kristen yang baik, tertarik melayani Tuhan di gereja meski buta aksara. Ayahnya bekerja pada misionaris sebagai tukang kayu, khususnya pada tuan Walter Post. Ia bertumbuh di kampung Kebo.
Tahun 1969 masuk sekolah dasar dan lulus tahun 1970. Saat itu ia menyaksikan langsung kekerasan dan ketidakadilan yang terjadi tahun-tahun itu di daerahnya.
Tahun 1970 masuk SMP di Enarotali dan lulus tahun 1975. Tiga tahun di SMP ini membentuk dirinya menjadi lelaki yang ulet dan mandiri.
Tahun 1975, ia melanjutkan studi di Tiom. Dan menamatkan pendidikan tahun 1978, dalam usia kira-kira 19 tahun. Gejolak 1977 terjadi di depan matanya. Ia dan teman-temannya menyaksikan dan mendengar banyak orang yang dibunuh. Mereka hampir tidak menyelesaikan pendidikan karena situasi yang memburuk ditambah permintaan orang tua untuk segera pulang. Dalam kondisi demikian mereka bertekad menyelesaikan pendidikan.
Setelah lulus, ia melanjutkan studi di Makassar, Ujung Pandang, pada sekolah tinggi teologi Jaffray. Di tempat inilah, di tahun pertama, ia menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, dibawa bimbingan, Benny Waromi, kawannya. Tahun 1980, mengikuti kuliah kerja lapangan selama enam bulan di Kalimantan. Setelah itu ia dikirim pulang oleh orang-orang Dayak ke Papua.
Ia pertama kali ditugaskan di Jemaat Kalvari, Tasangkapura. Ia juga mengajar di Sekolah Teologi di Abepura. Setelah setahun bertugas, ia dipindahkan ke Tembagapura, dekat perusahaan Freeport. Disitu dia bertugas sebagai pendeta jemaat sekaligus guru agama di SD dan SMP. Posisinya sebagai guru didanai oleh perusahaan. Suatu ketika jemaatnya dibunuh oleh tentara, ia meminta ijin untuk memakamkan jenazah itu, namun dicegah/dilarang oleh militer. Hatinya sedih menyaksikan semua peristiwa itu. Disaat-saat seperti itulah, Benny Giay, mengajak dirinya, dengan dukungan gereja, melanjutkan studi ke seminari, Alliance Biblical Seminary, di Manila, Filipina. Ia belajar di tempat ini dari tahun 1989 sampai 1993 dan meraih gelar masternya.
Tahun 1993, ia melanjutkan studi di program doktoral di Asian Graduate School of Theology, Philippines, dan selesai tahun 1996, lebih cepat dari kawan-kawannya. Kemudian kembali ke Papua dan melayani di STT Walter Post dan Gereja Kemah Injil.
(Sedikit kisah hidup, Dr. Noakh Nawipa, Ed.D ini terambil dari buku, 'Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua,' yang ditulis oleh Charles Fahardian, dari hal. 183-194).
0 komentar:
Posting Komentar