Anak Panah Alat Tradisional Warisan Nenek Moyang - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » , » Anak Panah Alat Tradisional Warisan Nenek Moyang

Anak Panah Alat Tradisional Warisan Nenek Moyang

Written By Suara Wiyaimana Papua on Jumat, 18 April 2025 | Jumat, April 18, 2025



Panah adalah Sejarah kekuatan tradisi alat melindungi diri dan Identitas Budaya orang Papua

Oleh: Yuben Tabuni – Aktivis Papua

Bagi orang Papua Pegunungan, panah bukan sekadar alat. Ia adalah simbol kehidupan, kekuatan, dan identitas. Di balik tajamnya ujung panah, tersembunyi makna yang dalam tentang budaya, spiritualitas, dan sejarah panjang perjuangan.

Berikut ini beberapa makna penting panah dalam kehidupan masyarakat Papua Pegunungan:

1. Alat perang

Panah digunakan sebagai alat utama untuk berburu hewan liar, sumber protein yang penting bagi kehidupan masyarakat. Kemampuan menggunakan panah mencerminkan keterampilan bertahan hidup dan hubungan harmonis dengan alam.

2. Simbol Kekuatan 

Dalam banyak komunitas, panah mencerminkan kekuatan, keberanian, dan ketepatan. Seorang laki-laki yang pandai memanah dipandang telah dewasa, matang, dan siap menjaga serta melindungi komunitasnya.

3. Nilai Budaya 

Panah digunakan dalam upacara adat dan ritual spiritual sebagai simbol perlindungan dan kekuatan leluhur. Ia bukan sekadar benda mati, melainkan sarana komunikasi antara manusia, alam, dan roh leluhur.

4. Identitas dan Warisan Leluhur

Pembuatan panah melibatkan teknik dan pengetahuan turun-temurun. Ini bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan warisan budaya yang hidup dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Papua Pegunungan.

5. Pertahanan dan Sejarah Perjuangan

Secara historis, panah adalah alat perlawanan terhadap ancaman dari luar. Meski kini peran itu telah bergeser, panah tetap menjadi simbol perlawanan, martabat, dan harga diri.

---Namun, di tengah penghargaan terhadap nilai-nilai budaya lokal ini, negara masih kerap gagal memahami kedalaman makna dan hak masyarakat adat. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18B Ayat (2) sejatinya mengakui dan menghormati keberadaan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya. Tetapi dalam praktiknya, pendekatan negara sering kali bersifat kolonial — menggantikan budaya asli Papua dengan sistem dan tradisi dari luar yang tidak berpijak pada akar lokal.

NKRI keliru ketika membawa watak penjajah: menambahkan budaya asing dan menghapuskan identitas asli orang Papua. 

Ini bukan pembangunan. Ini adalah penjajahan yang dibungkus modernisasi.

---Panah adalah jiwa orang Papua Pegunungan. Ia bukan sekadar senjata, tetapi lambang jati diri, perjuangan, dan kehidupan.

Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA