SERUI- Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) wilayah Yapen Timur, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, pimpinan Kris Nussy alias Kurinus Sireri yang dikabarkan lewat Tabura Pos (Rabu/ 16 Agustus 2017) dan INFOPRESIDEN.COM, serta SINDOnew ( Selasa/15 Agustus 2017) telah menyerahkan diri beserta tujuh anggota setianya itu kepada Kabinda dan Satgas Amole Kodam XVII/Cendrawasih ternyata tidak benar dan hanya pencitraan sebagai kado HUT RI ke 72 saja.
Menurut, Marthinus Wandamani, pekerja HAM dan Demokrasi diwilayah Yapen dan Waropen yang dikonfrimasi setelah berita penyerahan diri Kris Nusy, dkk dipublis beberapa media menyatakan bahwa itu berita bohong. Itu hanya pencitraan dan Kado HUT RI Ke 72, agar Kabinda dan Satgas Amole Kodam XVII/Cendrawasih dapat penghargaan dengan kenaikan pangkat.
“Saya keliling Yapen dan Waropen sebagai pekerja HAM dan Demokrasi. Bahkan saya keluar-masuk markas milik Tuan Fernando Worabay di Yapen Barat. Juga markas Erick Manitori (Alm) di Yapen Timur Kampung Wadapi, Distrik Wanampompi. Serta di Utara Yapen. Tidak ada itu anggota TPN OPM yang bernama Kurinus Sireri. Bahkan apa bila semua kekuatan TPN OPM di Yapen bergabung, kekuatan senjata mereka tidak sebanyak yang beritakan” bilang Wanda.
Tambah wanda lagi bahwa dirinya heran kenapa setiap HUT RI, ada saja anggota TPN OPM yang menyerahkan diri. “saya juga heran, kenapa setiap momen tujuh belasan ada saja anggota TPN OPM yang menyerahkan diri. Kenapa tidak hari-hari lain saja. Atau pas HUT RI boleh dapat penghargaan dan naik pangkat” tanya wanda penuh heran.
Sementara itu, Gubernur Wilayah II Saireri dari Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB), Tuan Edison Kendi sebagai penanggungjawab politik di sana, ketika di konfirmasi mengatakan dengan nada tegas bahwa berita itu tidak benar. Karena setelah Erick Manitori yang bermarkas di Yapen Timur, Kampung Wadapi, distrik Wanampompi di tembak mati. Tidak ada lagi kepimimpinan TPN OPM disana, di Yapen Timur. Dan semua anak buahnya telah bergabung bersama Fernando Worabay, Panglima TNPB Wilayah II Saireri. Jadi tidak benar kalau ada TPN OPM yang menyerah dari sana lagi.
“Erick Manitori dibunuh oleh tim gabungan (TNI/POLRI) yang ada di Yapen pada 1 Desember 2016 pada saat upacara Bendara Papua Barat Merdeka. penembakan itu membuat tidak ada lagi TPN OPM di sana. Semua anak buah Erick sudah bergabung dengan Worabay karena merak merasa satu juan, yaitu Papua merdeka”
“sumpah meraka (TPN OPM) di Yapen dari semua markas adalah sekali makan tanah, tidak akan perna mundur sampai terkubur tanah. Jadi yang ada menyerahkan diri itu, TPN OPM buatan Kodam Yapen” tambah Kendi.
Pace Tumbuna
0 komentar:
Posting Komentar