SANDIWARA PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DAN SENGKETA WEST PAPUA - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » , , » SANDIWARA PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DAN SENGKETA WEST PAPUA

SANDIWARA PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DAN SENGKETA WEST PAPUA

Written By Suara Wiyaimana Papua on Selasa, 18 April 2017 | Selasa, April 18, 2017

Strategi neoimperialis Amerika Serikat yang membuat sistem penjajahanya menjadi canggih di negara dunia ketiga adalah menciptakan Hukum Internasional dan perangkat pelaksanaanya. Sistem ini merupakan temuan baru sebagai adaptasi dan inovasi atas perubahan perpolitikan dunia ditandai dengan bermunculanya negara-negara baru yang merdeka dari sebelumnya yang merupakan bekas wilayah jajahanya. Seperti yang kita ketahui bahwa sistem ini dibentuk pascah perang dunia kedua. dalam propagandanya selalu didengung-dengungkan bahwa pembentukan lembaga dunia beserta hukum-hukumnya merupakan upaya baru untuk menciptakan “Keamanan dan Ketertiban Dunia” dan untuk menciptakan kehidupan masyarakat dunia yang berkeadilan, sejathera, dan bermartabat. namun maksud sebenarnya dari para pemprakarsanya tidak demikian. hal itu tidak lain hanyalah sebagai sarana untuk melancarkan dan melindungi pelaksanaan berbagai kepentingan negara neoimperalis tersebut diatas. 

Hukum Internasional beserta perangkatnya adalah sebagai sarana untuk memudahkan melindungi neokolonialisme dan neokapitalisme. neokolonialisme adalah penjajahan yang dirubah menjadi bentuk baru setelah kemerdekaan Negara di dunia ketiga dari zaman penjajahan (kolonial) dan neokapitalisme adalah bentuk baru dari kapitalisme (pemodal) usai kemerdekaan Negara dunia ketiga. dengan diberlakunya hukum internasional tersebut legal sehingga penolakan terhadapnya biasa dicap sebagai pelanggaran sehingga harus diberikan sanksi. salah satu perangkat yang bertugas sebagai dewa damai masyarakat dunia adalah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK- PBB). maksud tulisan ini tidak membahas secara holistik struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa namun hanya membahas secara singkat pandangan penulis tentang keterlibatan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam tanggung jawabnya sebagai otak dari perdamaian dunia terhadap sengketa teritori west papua.


Dewan Keamanan PBB

Dewan Keamanan PBB idealnya dan yang menjadi harapan semua bangsa seluruh dunia, terutama negara-negara kecil dan miskin serta teritori yang belum berpemerintahan sendiri yang inginkan menentukan nasibnya sendiri. Dewan Keamanan PBB adalah lembaga yang menengahi konflik antar negara yang berlarut-larut dan tidak dapat ditangani oleh bangsa itu sendiri, untuk mencegah dan menghalangi nafsu infasi atau berperang dari penguasa-penguasa yang haus darah, dan mengembangkan wilayah kekuasaanya. artinya, Dewan Keamanan PBB merupakan lembaga yang dibentuk guna menjaga dan mengupayakan perdamaian dunia. pada awal terbentuknya, lembaga ini tampak sukses dan citranya sangat melambung karena dapat menyelesaikan perselisihan di dalam Negara yang dirundung perang saudara dan dapat mendamaikan perseteruan yang terjadi antar Negara. namun, jika dicermati, terutama pascah perang dingin akan terlihat perananya sebagai  kepanjangan tangan dari imperialis. Lembaga tersebut ternyata memiliki keberpihakan dan maksud-maksud tertentu dalam pelaksanaanya.
 
Lembaga ini begitu gagah perkasa menangani konflik yang terjadi antar negara-negara dunia ketiga yang bukan kelompok anggota imperialis, demikian pula jika konflik diakibatkan oleh negara-negara bukan kelompoknya. Kesigapan dan kecepatanya menangani juga tergantung seberapa besar kepentingan negara-negara  kapitalis didalamnya. namun, kemudian lembaga ini bekerja lamban dan membiarkan konflik yang terjadi di sebuah Negara yang tidak berguna untuk kepentingan imperialisme berlarut-larut.
 
Kita melihat badan keamanan PBB seakan menjadi dewa penyelamat bagi masyarakat yang tengah dilanda konflik seperti yang terjadi di west papua oleh Indonesia atas sengketa peristiwa sejarah status politik integrasi papua ke dalam kedaulatan NKRI sampai dengan sekarang. meski banyak yang terkesan sangat lamban sehingga banyak terjadi pembantaian dan pemusnahan etnis (genosida), diantaranya yang terjadi di beberapa Negara di afrika, antara lain di sudan, Ethiopia, kamboja dan saat ini west papua masih berlangsung. aksi Badan Keamanan PBB menjadi cepat dalam bertindak jika di dalamnya terdapat banyak kepentingan imperialis, antara lain terjadi di Timur Tengah, yakni terhadap Irak yang mencaplok Kuwait. mereka menjadi sigap dan cepat bertindak karena di dalamnya terdapat sumber minyak yang besar sebagai komoditi kepentinganya, sebagai fungsi kontrol terhadap wilayah jajahanya, dan sebagai penangkal ancamanya terhadap Negara satelitnya Israel. begitu pula yang terjadi di west papua, karena imperialis Amerika mengetahui bahwa di west papua adanya sumber tembaga yang menjadi komoditas negaranya maka mengecam belanda untuk mengalihkan administrasi kekuasaanya kepada PBB dengan setingan yang sedemikian rupa yang menghasilkan perjanjian New York Agreeman, Roma Agreeman, dan sejumlah resolusi PBB yang sangat kontroversial dengan prinsip dan tujuan Piagam PBB, namun bukanya PBB berpihak pada kepentingan nasib rakyat papua melainkan melegalkan semuanya demi komoditasnya, imperialis Amerika dan neokolonial Indonesia yang semuanya tidak mempunyai otoritas penuh dalam memutuskan kedaulatan teritori west papua. semua sandiwara itu begitu cepat terjadi tanpa memutus rantai akar persoalanya yang menyebabkan terjadinya impunitas konflik yang terus terjadi hingga sekarang, sementara Negara Imperialis Amerika lipat ekor dan menutup mata dengan konflik berkepanjangan yang terus berlangsung di teritori west papua dan menikmati hasil sumber daya alam dari tanah west papua yang notabene pengusung konsep piagam PBB demi terwujudnya perdamaian dunia.
 
 Indonesia semenjak tahun 1961 hingga tahun 1969 melakukan banyak terjadi pembantaian orang asli papua barat dengan konsep hukum perang yang di deklarasikan pada tanggal 19 desember 1961 di Yogyakarta hingga peristiwa-peristiwa lain seperti Biak Berdara, Abe Berdarah, Wamena Berdarah juga peristiwa penangkapan aktifis pro kemerdekaan west papua oleh TNI-POLRI tidak pernah ditangani serius dan cepat oleh PBB hingga sekarang. patut kita bertanya bahwasanya Allah menciptakan tanah West Papua untuk siapa, apakah untuk orang Amerika? Apakah untuk orang Indonesia? Apakah untuk PBB? Apakah untuk imperialis?  Secara tegas penulis menolak bahwasanya Sangat jelas bahwa kedaulatan tertinggi untuk memutuskan papua adalah milik siapa hanya atas persetujuan orang asli papua. 

Bersambung…
Sejarah adalah milik sang pemenang,
tugas kita adalah meluruskan yang bengkok.
 
Penulis: 
Suara Wiyaimana Papua
Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA