SEMARANG, SUARAPAPUA.com --- Sengber Bahabol, ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Yahukimo melaporkan dari Yahukimo, bahwa pada hari ini telah terjadi penangkapan terhadap lima aktivis KNPB atas nama, Yupi Sobolim (23), Unyil Kobak (24), Erson Euhun (28), Natu Dapla dan Yosua Sobolim.
Berikut kronologi yang dihimpun suarapapua.com, aktivis KNPB wilayah Yahukimo mulai bagikan selebaran himbauan aksi demo damai akbar dalam rangka mendukung ULMWP untuk diterima sebagai anggota penuh di forum MSG sejak pukul 08:00 pagi hingga pukul 12:00. Selebaran mulai dibagikan kepada masyarakat dari ruko yang ada pusat kota Dekai. (Baca juga: Aparat Tangkap Lima Aktivis KNPB di Yahukimo)
“Tetapi, karena ada keributan dan situasi di perempatan dekat ruko tidak aman. Jadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kami pindah ke perempatan Jln. Gunung. Penangkapan terjadi di perempatan Jln. Gunung, Dekai, Yahukimo pada 12 April 2016 siang,” jelas Sengber kepada suarapapua.com, Selasa (12/4/2016).
Sengber bercerita, setelah bagi selebaran, para aktivis KNPB Yahukimo duduk dan istirahat di pinggir jalan dekat perempatan Jln. Gunung sambil minum dan makan. Pada saat kami sedang itulah kemudian aparat datang.
“Mereka (aparat) datang dengan menggunakan mobil tiga. Masing-masing Brimob menggunakan satu mobil, Polisi gunakan satu mobil dan juga mereka pake kijang belakang kosong. Begitu turun dari mobil, Brimob langsung todong senjata dengan mengatakan ‘jangan ada yang bergerak. Jangan lari’. Jadi yang dapat tangkap itu lima orang yang sedang duduk,” ujar Sengber. (Baca juga: Ini Nama-nama Aktivis KNPB Yahukimo yang Ditangkap Aparat)
Kata Bahabol, yang dapat tangkap adalah mereka yang duduk di pinggir jalan sambil makan. Sementara yang lainnya melarikan diri. Katanya, selain itu ada dua anak di bawah umur yang ditangkap.
“Yosua Sobolim (12) dan Anderson Suhuniap (8) dibebaskan karena mereka anak di bawah umur. Itu juga atas desakan dari aktivis KNPB yang ditangkap,” jelasnya.
Sengber juga mengatakan, para aktivis KNPB Yahukimo yang ditangkap itu dihukum dan diinterogasi setelah dibawa ke Polres dan sampai saat ini masih ditahan di Polres Yahukimo.
“Mereka dihukum dan diintergosai. Sementara mereka ditahan di Polres. Mereka disuruh push up dan jemur di matahari sebelum dimintai keterangan,” katanya.
Menurutnya, saat para hamba Tuhan datang ke Polres untuk mendesak agar para aktivis KNPB yang ditahan dibebaskan, polisi mengatakan akan dibebaskan pada pukul 17:00 setelah dimintai keterangan. Tapi sampai saat ini belum keluar.
“Kami sedang menuju ke Polres. Karena sesuai dengan janji Polisi, lima aktivis KNPB itu akan dibebaskan pada pukul 17:00. Ini kami tidak lakukan aksi anarkis. Hanya bagi selebaran. Tapi polisi tangkap. Ini aneh. Kami minta supaya lima aktivis KNPB itu harus dikeluarkan. Pada hari ini juga,” tegas Sengber.
Terkait aksi ini, Veronika Koman, pengacara publik LBH Jakarta mempertanyakan dasar hukum yang membuat polisi harus tangkap lima aktivis KNPB saat bagikan selebaran.
“Atas dasar apa mereka ditangkap? Pasal apa? Hanya bagi selebaran dukungan kok ditangkap? 40 lebih organ di Jakarta sedang memantau aksi besok. Mata semua sedang tertuju di Papua, aparat keamanan tidak boleh represif. Masa aksinya besok tapi hari ini sudah mulai ditangkap. Kami yang di Jakarta bersama dengan rakyat Papua, Papua tidak sendiri,” kata Koman.
Menanggapi hal ini, Victor Yeimo, ketua umum KNPB menegaskan, apa yang dilakukan oleh aparat terhadap aktivis KNPB di Yahukimo tidak akan membuat rencana demo yang akan dilakukan secara nasional pada 13 April gagal.
“Itu (penangkapan) tidak akan halangi aksi besok. Target kami adalah memalukan aparat kepolisian yang tidak memahami ttg hak sipil politik. Itu semakin membuktikan kami bukan warga Indonesia. kebebasan menyampaikan aspirasi lisan dan tulisan itu dilindungi hukum dan aparat hukumlah yang langgar hukum,” tegas Yeimo.
Dari data yang dihimpun media ini, selain menangkap lima aktivis KNPB, polisi juga amankan, satu bendera KNPB, empat motor milik aktivis KNPB dan tiga motor milik pengojek di Dekai. Selain itu aparat juga injak-injak dan tendang air minum dan makanan para kativis KNPB. Tidak hanya itu, aparat juga dikabarkan telah ambil uang sekitar 3 juta.
ARNOLD BELAU
0 komentar:
Posting Komentar