Sabtu, 26 September 2015

TPN/OPM Murni Tidak Akan Pernah Menyerahkan Diri


Tim kuasa hukum dan keluarga Raja Cycloop saat memberikan keterangan pers. Foto: Abeth/MS.

Jayapura, MAJALAH SELANGKAH
-- Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) bidang Politik, Pemerintahan, Hukum dan HAM, Laurenzus Kadepa mengatakan, sepanjang sejarah sejak terbentuknya wadah Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) yang murni tidak pernah menyerah dan menyerahkan diri kepada aparat keamanan, TNI dan Polri.

Ia menegaskan hal ini menanggapi berita di berbagai media massa mengenai Adrianus Apaseray atau yang selama ini dikenal sebagai Raja Cycloop yang diklaim aparat TNI disergap dan diserahkan masyarakat setempat ke pihak Kodim 1701/Jayapura.

"Raja Cycloop memang murni OPM, ia tak akan menyerahkan diri. Jadi, sepanjang ini, TPN/OPM murni yang ada di Tanah Papua tidak pernah menyerah, juga tidak pernah menyerahkan diri kepada negara Indonesia melalui TNI atau Polri," ujar Kadepa kepada majalahselangkah.com melalui telepon seluler, Selasa (22/9/2015).

Kadepa mengatakan, Raja Cycloop yang diklaim aparat keamanan di Papua sebagai salah satu pimpinan kelompok bersenjata, setidaknya TNI/Polri harus menyampaikan informasi melalui media massa yang sebenarnya, antara menyerahkan diri ataukah ditangkap dalam suatu penyergapan.

Selama ini, jelas Kadepa, tak pernah ada OPM sejati yang menyerahkan diri, sebab yang namanya pejuang Papua merdeka adalah berjuang soal ideologi.

"Saya yakni Adrianus Apaseray dan rekannya, Oktovianus Apaseray (wakil Raja Cycloop) pasti ditangkap ketika aparat keamanan melakukan penyergapan. Sangat tidak mungkin menyerahkan diri. Itu pembohongan," ujarnya.

Tindakan penyergapan oleh aparat keamanan, menurut dia, pasti dilakukan, dan tak mungkin menyerahkan diri atau disergap masyarakat lalu serahkan ke tentara. "Selama ini hal serupa tidak pernah ada. Ini juga bukti ada media yang ikut berperan memperkeruh situasi di Papua. Padahal cerita mengenai OPM bukan hal baru," tegas Kadepa.

Sementara itu, Ibu Hermelina Meokbun menyatakan, suaminya bernama Adrianus Apaseray bukan menyerahkan diri, melainkan disergap oleh pasukan dari Kodim 1701/Jayapura di kampung Yonguspari, Distrik Ravenrara, Kabupaten Jayapura, Minggu (20/9/2015) pukul 18.00 WIT.

Menurut Meokbun, penyergapan terjadi saat acara makan dan minum bersama sambil cerita di rumah keluarga tetangga, Sabtu (19/9/2015) lalu. "Kita mau pulang, tentara masuk tendang pintu," katanya, kepada wartawan di Jayapura, Senin (21/9/2015) kemarin.

Beberapa jam sebelumnya, Kantor Berita Antara melangsir pernyataan Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol (Inf) Teguh PR yang menyebut, Adrianus Apaseray atau Raja Cycloop, Minggu (20/9/2015) sekitar pukul 18.00 WIT menyerahkan diri ke Kodim 1701/Jayapura.

"Adrianus menyerahkan diri bersama seorang pengikutnya bernama Oktavianus Apaseray, wakil Raja Cycloop," kata Teguh, seperti ditulis Antara.

Menurut Teguh, penyerahan diri Raja Cyloop dan seorang pengikutnya itu didampingi oleh Wilson Sorondanya, kepala Kampung Yongsu Separi berserta sejumlah barang bukti.

"Barang bukti yang diserahkan oleh Raja Cycloop adalah dua pucuk senjata laras panjang rakitan, dua magazen SS 1, 58 butir amunisi kaliber 9 mm, 33 butir amunisi kaliber 7,62 dan 32 butir amunisi kaliber 5,56 mm," jelasnya.

Kelompok Raja Cycloop, kata Teguh, merupakan kelompok bersenjata yang selama ini sering melakukan teror terhadap masyarakat di Kampung Yongsu Separi.

Secara terpisah, Komandan Kodim (Dandim) 1701/Jayapura, Letnan Kolonole (Inf) Andrianto, seperti diberitakan tabloidjubi.com, menyatakan, TNI/Polri tak pernah menangkap Raja Cycloop.

Menurut Andrianto, Raja cycloop  bersama rekannya diserahkan Kepala Kampung dan masyarakat Yongsu, ke Kodim XVII/Jayapura bersama barang bukti.

Ditegaskannya, "Masalah penangkapannya, TNI/Polri tak pernah menangkap. Jadi bukan kami yang menangkap. Kami sudah serahkan ke polisi. Itu kan bidangnya polisi, bukan kami. Kami hanya minta keterangan dari mana dapat amunisi. Tapi ini belum selesai, masih kami kembangkan. Kami akan kerjasama dengan polisi mencari asal amunisi itu." (Abeth Abraham You/MS)
Sumber:http://majalahselangkah.com/content/bunga-bunga-revolusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar