TPN-PB/OPM wilayah Paniai - Jubi/Doc |
Jayapura, Jubi – Keluarga Panglima Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Devisi II Pembela Keadilan (Pemka) IV Wilayah Paniai, Leonardus Magai Yogi meminta polisi menunjukan makam Leonardus yang tewas di Kampung Sanoba, Kabupaten Nabire, Papua pada Kamis (30/4/2015) lalu.
“Dari dulu sejak awal kejadian sudah minta kepada mereka (Polri), bahwa kalau benra-benar dia (Leonardus) sudah ditembak dan meninggal serahkan kepada kami, tapi itupun tidak,” kata Gen. Damianus Magai Yogi melalui sambungan telepon selular, Minggu (23/8/2015).
Dijelaskan, sebagaimana manusia umumnya jika dibunuh, jasadnya pasti dikembalikan kepada keluarga.
“Mereka bikin macam mereka punya keluarga saja. Sisi ini yang saya paling jengkel. Coba berpikir secara manusiawilah,” ujarnya kesal.
Ia membantah, Polri meminta keluarganya untuk mengambil jenazah di RSUD Nabire. Menurutnya Polri tidak pernah menghubungi keluarga melalui telepon atau melalui perantara. “Kalau kami pergi, itupun pasti kami ditembak,karena kami keluarga TNP/OPM. Jadi, saya sudah tahu setelah dia (alm. Leonardus) ditembak di Sanoba, dibawa ke RSUD dalam keadaan masih hidup. Nah, dia sampai di RSUD lalu dia dibunuh di sana di RSUD. Dari situlahjenazahnya dibawah kabur pada malam hari. Tapi dimakamkan atau dibuang atau dibakar itu tempatnya di mana? Saya ingin tahu,” terang Damianus.
Menurutnya, Polri membalikan fakta. Tak masuk akal, Polri yang menembak, Polri pula yang memakamkan. “Aturan dari mana? Leo ditembak mati dan dibawa ke ruang jenazah bersama dua orang. Pintu masuk hingga di jalan raya depan RSUD Nabire dijaga ketat aparat keamanan, kalau Leo tertembak di kaki, bagaimana bisa mati?” bebernya.
Selain makam Leonardus, keluarga juga mempertanyakan dua orang lainnya, Yulian Nawipa dan Marchel Muyapa (sopir) yang juga tertembak dalam kontak tembak tersebut.
“Kabar mereka dua ini juga kami belum tahu. Sampai saat ini tidak mereka dua ada di mana,” kata Soleman Yogi.
Soleman menjelaskna, Marcel Muyapa adalah seorang sopir angkutan jurusan Nabire, Dogiyai, Deiyai dan Paniai. Ia meminta Polri harus musti menyampaikan posisinya kepada keluarga atau LSM terkait. (Abeth You)
0 komentar:
Posting Komentar