Sekjen PRD Mnukwar, Rafael Natkime dalam sambutannya menyampaikan perkembangan singkat tentang perkembangan politik penentuan nasib sendiri di Luar negeri dan dalam negeri. Dukungan dari luar negeri dan Negara –Negara pendukung sangat luar biasa termasuk dukungan West Papua menjadi keangotaan Melanesia Spread Group (MSG).
Rakyat West Papua yakin dan percaya bahwa besok kita akan menjadi anggota penuh di MSG sehingga diminta rakyat perlu dukungan doa dan berpuasa dalan beberapa hari kedepan. Terkait 4 orang tahanan politik di Mako Brimob saat aksi 20 Mei 2015 Alexander Nekenem, Yoram Magai, Othen Gombo, Nopinus Umawak yang sementara mendekam di mako brimob Manokwari. Tanggal 10 juni 2015 pihak Polres telah memperpanjang masa tahanan selama 40 hari dengan alasan kepentingan penyelidikan yang belum selesai. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke tahanan Polres Manokwari. Sebelumnya ke 4 orang dikenakan pasal 160 tentang Penghasutan.
Perpanjangan masa tahanan merupakan bukti bahwa sengaja menahan activis lebih lama dalam tahanan. Kalau tidak ada bukti kenapa musti ditahan, kami mendesak kepada Polda Papua Barat agar ke 4 tahanan politik segera dibebaskan. Karena ini merupakan dibawah perintah Polda Papua Barat. Sesuai bukti dilapangan masa aksi tidak melakukan perlawanan terhadap Polisi dan Brimob, masa aksi langsung naik ke terek Polisi dan Brimob. Yang melakukan pelemparan batu adalah mereka yang berdiri di gedung Sekolah Dasar (SD) sehingga itu merupakan tugas keamanan Polisi untuk mengamankan. KNPB juga tidak menghasut rakyat sebab rakyat yang hadir dalam kegiatan aksi 20 Mei 2015 adalah mereka yang hadir dengan hati nurani untuk mendukung ULMWP di MSG. Setiap kegiatan aksi KNPB adalah dari hati nurani rakyat West Papua. KNPB juga tidak pernah menekan orang Papua untuk ikut aksi.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga membantah kalau KNPB ikut disebutkan dalam aksi penyerangan dalam kasus organda jayapura. Perlu diketahui bahwa pergerakan KNPB merupakan media dan murni memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat West Papua sehingga pihak – pihak yang menyebut nama KNPB harus mempertangung jawabkan pernyataan mereka. Kami semua yang hidup diatas tanah Papua tidak ingin ada pergerakan yang membuat tanah Papua tidak aman. Sehingga kami minta supaya pihak keamanan segera menangani persoalan tersebut dengan perofasional. Terkait oknum TNI dan POLRI yang membekengi OTK dan menyerang asrama–asrama di jayapura agar institusi TNI danPOLRI segera mengungkap pelaku dan dialili serta oknum yang menghilangkan nyawa RT harus ditangkap dan diadili.
Selanjutnya, Samuel Mabel selaku komisariat diplomasi KNPB Mnukwar, menyampaikan walaupun Ketua dan Sekretaris KNPB bersama kedua anggotanya ditahan Mako Brimob kami tetap fokus pada agenda yaitu West Papua untuk MSG. Kita harus menjadi pelaku kebenaran pembebasan. Kedepan kita tidak boleh terprofokasih dengan kegiatan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertangung jawab. Rakyat West Papua dihimbau dukungan doa dan semangat perjuangan kita tetap kita pertahankan.
Michael Bobii, selaku mahasiswa dalam sambutannya mengatakan bahwa kami merupakan bagian dari keluarga Melanesia sehingga sangat penting dukungan mahasiswa dalam mendukung ULMWP di MSG. Hak kita orang Papua untuk bergabung dengan dengan keluarga besar kami Melanesia. Hal ini sama dengan Kanaki yang sebelum merdeka sudah bergabung di MSG. Ia juga mengharapkan agar pemerintahan Indonesia dibawah pemerintahan Jkowiagar membuka ruang demokrasi bagi rakyat West Papua untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat dimuka umum dengan bebas. Jika membungkam ruang demokrasi yang membuat kecurigaan dan semakin banyak yang mengkritik indoneia. Mahsiswa harus bangkit bersatu untuk mewujudkan impian kita bersama, ujar salah satu pengerak mahasiswa Solidaritas Mahasiswa Peduli Kampus UNIPA.
0 komentar:
Posting Komentar