Massa AMP saat Kibarkan Bendera di Yogyakarta (Dok.AMP) |
Yogyakarta,02/06/2015- Dalam
beberapa minggu terakhir, marak pemberitaan diberbagai media cetak, online dan
elektronik nasional Indonesia maupun lokal, terkait ultimatum yang katanya
dikeluarkan oleh pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
(TPN-PB) Puron Wenda dan Enden Wanimbo, yang menyatakan perang kepada militer
Indonesia (TNI-Polri). Berikut pernyataan TPN-PB yang dirilis oleh Viva.co.id, “Mulai
sekarang kami nyatakan perang revolusi total dari Sorong hingga Merauke, yakni
perang secara terbuka terhadap semua orang Indonesia yang ada di tanah Papua,”
ujar Pimpinan OPM di Kabupaten Lanny Jaya, Puron Wenda, Jumat 22 Mei
2015. (Baca: ‘Sinyal Perang’ dari Tanah Papua Muncul
Lagi).
Menanggapi
ramainya pemberitaan di media yang memberitakan terkait pernyataan yang katanya
dikeluarkan oleh pimpinan TPN-PB, Aliansi MahasiswaPapua [AMP] dengan
tegas mengeluarkan pernyataan dan seruan kepada seluruh mahasiswa Papua yang
berdomisili di wilayah Jawa, Bali, Sulawesi, Sumatra dan daerah-daerah lain di
Indonesia, agar tidak perlu terpengaruh dengan pemberitaan tersebut, sebab
sampai saat ini, terkait pemberitaan tersebut tidak jelas sumbernya.
”
Kami seruhkan kepada kawan-kawan mahasiswa Papua yang sedang menimbah
Ilmu di wilayah Jawa, Bali, Sulawesi, Sumatra dan daerah-daerah lain, agar
tidak terpengaruh dengan pemberitaan yang dikeluarkan oleh media kolonial,
sampai saat ini kami sendiri masih mengecek kebenaran terkait pemberitaan
tersebut, tetapi dari informasi yang berhasil kami dapatkan dari sumber yang
terpercaya menyatakan bahwa terkait pemberitaan tersebut tidak jelas sumbernya,
sehingga mahasiswa tidak perlu terpengaruh”.
Kata
Jefry W, Ketua AMP, saat dihubungi PMNews, via seluler.
Maraknya
pemberitaan terkait pernyataan yang katanyat dikeluarkan oleh pimpinan TPN-PB
ini, membuat panik mahasiswa Papua yang sedang menimbah ilmu di luar Papua,
dan bahkan ada beberapa mahasiswa Papua yang memutuskan pulang
kembali ke Papua lebih awal, sebelum adanya liburan akhir semester.
Menanggapi hal itu, Jefry W, kembali menyeruhkan kepada mahasiswaPapua yang
ada diluar Papua agar tetap tenang untuk melakukan aktifitas seperti
biasanya, serta menyesalkan pemberitaan yang dilakukan oleh media Indonesia, yang
nyata-nyatanya bertujuan untuk memprofokasi dan untuk memenuhi kepentingan
militer Indonesia di tanah Papua,
“sekali
lagi kami seruhkan agar kawan-kawan mahasiswa Papuaagar tetap tenang, dan
menjalankan aktifitas seperti biasanya, sebab pemberitaan media ini tidak jelas
sumbernya, bisa saja mereka mengklaim kalau pernyataan tersebut dikeluarkan
oleh pimpinan TPN-PB, padahal itu hanyalah rekayasa mereka, untuk memenuhi
ambisi militer Indonesia yang ingin seenaknya di Papua. Media Indonesia
sengaja lakukan pemberitaan ini, agar militer kembali melakukan penambahan
pasukannya ke Papua dengan alasan untuk melakukan pengamanan di sana.
Untuk itu, saya harap kawan-kawan bisa membaca situasi dengan baik, sebelum
mengambil keputusan, kami yakin betul kalau pemberitaan tersebut hanyalah
permainan intelejen Indonesia untuk memecahkan kosentrasi rakyatPapua, yang
sedang fokus mendukung United Liberation Movement For West Papua (ULMWP),
untuk menjadi anggota MSG, sehingga Intelejen negara ini bermain, dengan
menciptakan isu untuk memecah perhatian kita, untuk itu, kami himbau agar
kawan-kawan tetap tenang dan fokus pada agenda rakyat West Papua, dalam
mendukung ULMWP menjadi anggota MSG”.
tegas
Jefry.
“Kami
(AMP) telah mendirikan posko Papua Zona Darurat di 3 kota yaitu
Surabaya, Yogyakarta dan Bogor sebagai pusat informasi, sehingga jika
kawan-kawan mahasiswa Papua yang butuh informasi terkait hasil
pembacaan kawan-kawan AMP dan updatan informasi yang falid dari tanah air West
Papua, kawan-kawan bisa datang ke posko yang sudah kami dirikan, sebab posko
ini kami dirikan sebagai pusat informasi dan berdasarkan situasi Papua yang
saat ini dalam keadaan darurat, namun bukan karena maraknya pemberitaan media
yang tidak jelas sumbernya”.
Lanjut
Jefry mengakhiri.[PMNews]
0 komentar:
Posting Komentar