Panglima TNI, Jenderal Moeldoko (kiri) dan Pangdam Cenderawasih, Mayjend TNI Fransen Siahaan (kanan) - Jubi |
Jakarta, Jubi – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko membantah tentang adanya penyanderaan dua prajurit TNI di Enarotali, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, oleh kelompok bersenjata pada Selasa (26/5/2015) lalu.
“Tidak ada penyanderaan kepada prajurit. Prajurit TNI yang dimaksud berhasil meloloskan diri dari ancaman kelompok bersenjata,” kata Panglima TNI disela-sela pengarahannya di hadapan 2.360 hadirin yang terdiri dari prajurit, PNS dan Dharma Pertiwi, di Kodam IX Udayana, Denpasar, Bali, Kamis (28/5/2015), dikutip Kantor Berita Antara.
Ia mengatakan, dua prajurit TNI mengantar beberapa warga yang hendak berbelanja dengan menggunakan perahu motor.
Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan kelompok bersenjata. Mereka disuruh naik ke atas perahu oleh kelompok bersenjata, kemudian mereka loncat ke dalam air untuk berlindung.
“Karena naluri prajurit ini bagus, mereka loncat ke dalam air dan berlindung. Setelah dicari-cari, mereka bertemu dengan petugas yang tengah patroli. Jadi, tidak ada penyanderaan,” katanya.
Sebelumnya, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan mengaku dua anggota TNI yang bertugas di Enarotali sejak Selasa (26/5) malam disandera oleh kelompok bersenjata.
“Saya sudah mendapat laporan tentang dua anggota TNI yang disandera kelompok bersenjata di Enarotali,” ujarnya di Jayapura, Rabu.
Berdasarkan laporan yang diterima, kejadian itu berawal saat kedua anggota itu bersama warga lainnya berbelanja dengan menggunakan perahu motor (speed boat). Namun Siahaan setelah itu membuat pernyataan dua anggota TNI yang katanya disandera itu berhasil meloloskan diri.
Sedangkan Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Paniai, John Gobay, kepada Jubi membantah informasi adanya penyanderaan dua anggota TNI yang bertugas di kantor Koramil Komopa, seperti yang disebutkan Pangdam Cenderawasih. Kedua anggota TNI itu masing masing Serda Lery, anggota Koramil distrik Komopa dan Prada Sholeh, anggota Kostrad 303/Raider.
“Tidak ada sandera di Paniai, jangan dibesar-besarkan serta mau alihkan kasus Paniai,” tegas John Gobay.
Info yang didapatkan dari masyarakat di Enarotali maupun Komopa, lanjut Gobay, adalah dua anggota Koramil Komopa ini kemarin sore ada naik speedbot dari ujung lapangan bersama masyarakat Komopa. Sampai di dekat gabungan Kali Eka dan kali Aga, masyarakat mengatakan pada kedua anggota Koramil jika di ujung kali ada markas OPM.
“Jadi keduanya diminta selamatkan diri. Bukan disandera. Mereka dua lompat dari speedboat dan mereka dua bermalam di rawa-rawa,” jelas Gobay kepada Jubi, Rabu (27/5/2015) di Jayapura. (Victor Mambor)
0 komentar:
Posting Komentar