Gambar ilustrasi yang diposting sang "hacker" yang diduga kuat oleh TPNPB adalah pihak negara Indonesia. Foto: komnas-tpnpb.net. |
Jayapura, MAJALAH
SELANGKAH -- Website resmi
dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bawah komando Jenderal
Goliath Tabuni,komnas-tpnpb.net telah
dihacker atau diambil
alih oleh pihak lain. TPNPB menduga website dihacker oleh pihak negara
Indonesia yang dilawan TPNPB sebagai upaya negara Indonesia melawan TPNPB.
Dugaan website telah dihacker mulain nampak dari terpostingnya berita-berita di komnas-tpnpb.net yang bertentangan dengan semangat TPNPB. Misalnya soal TPNPB mendukung agenda dialog yang selama ini gencar ditolak. Diduga, itu bagian dari upaya mengaburkan informasi agar rakyat Papua mengonsumsi infomrasi yang salah, sehingga salah presepsi mengenai posisi TPNPB, dan itu menguntungkan negara Indonesia mematahkan revolusi TPNPB.
Dugaan website telah dihacker mulain nampak dari terpostingnya berita-berita di komnas-tpnpb.net yang bertentangan dengan semangat TPNPB. Misalnya soal TPNPB mendukung agenda dialog yang selama ini gencar ditolak. Diduga, itu bagian dari upaya mengaburkan informasi agar rakyat Papua mengonsumsi infomrasi yang salah, sehingga salah presepsi mengenai posisi TPNPB, dan itu menguntungkan negara Indonesia mematahkan revolusi TPNPB.
"TPNPB tetap
tolak dialog ka, Otsus Plus ka, pemekaran ka, semuanya. Sekarang itu TPNPB buat
revolusi tahapan menuju revolusi total," jelas informen menyalurkan
konfirmasi TPNPB.
Misalnya berita
berjudul, "Pimpinan Komando Nasional TPNPB Terima Dialog
Jakarta-Papua." Baca: Klik. Dalam berita itu disebutkan, bahkan Goliath Tabuni yang
selama ini gencar menolak dialog dan memerintahkan semua komando daerah
pertahanan (KODAP) revolusi tahapan guna revolusi total diklaim mendukung
Dialog leh sang hacker.
Sumber TPNPB
menjelaskan, berita-berita di wensite resmi TPNPB sudah tak dapat dipercaya
lagi karena tidak bersumber dari TPNPB pimpinan jenderal Goliath Tabuni, tetapi
sudah dikuasai pihak hacker.
Sumber yang sama
juga menjelaskan, beberapa berita profokatif yang diluncurkan pasca dihacker
adalah mengandung semangat pecah belah dan itu sama sekali tidak benar. TPNPB
berharap rakyat Papua sudah harus semakin cerdas menelaah dan mengonsumsi
informasi, karena menurut TPNPB, Papua saat ini sudah masuk sona perang, baik
yang kentara (kontak senjata) maupun tak nyata (hacker, perekayasaan berita,
dll).
Ia menjelaskan,
TPNPB tetap pada posisinya sesuai hasil Kongres Tingkat Tinggi (KTT) di Biak,
hasil rekonsiliasi dan penyatuan strukur, hingga perintah umum Jenderal Goliath
Tabuni untuk tetap menggelar revolusi-revolusi tahapan mempersiapkan revolusi
total bangsa Papua.
Mengenai TPNPB,
baca lengkapnya: Klik. (BT/014/MS)
0 komentar:
Posting Komentar