Foto: RINTO KOGOYA |
Bogor,
MAJALAH SELANGKAH -- Orang Papua kehilangan satu orang aktivis Papua
merdeka. Ialah mantan Ketua Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Rinto Kogoya. Rinto
yang berusia 31 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Wamena pada
Minggu 8 Maret 2015 lalu.
Informasi
yang dihimpun majalahselangkah.com, Rinto meninggal karena sakit paru-paru
yang diderita.
Perwakilan
Pengurus Komite Pusat AMP, Heni Lani kepada majalahselangkah.com,Selasa
(10/3/15) mengatakan, "Rinto Kogoya benar-benar meninggalkan kami, tetapi
jiwa semangat kerjanya untuk tanah air tetap bersama kami."
Heni
menjelaskan, setelah Victor Kogoya, kemudian Rinto Kogoya, dan lain-lain.
"Namun dengan kepergian mereka bukan berarti mengakhiri jiwa perjuangan
kami akan tanah air Papua."
Heni
menilai, selama masa hidupnya, Rinto Kogoya benar-benar melaksanakan tugasnya
dengan baik sebagai anak negeri Papua untuk pembebasan nasional Papua.
"Untuk Itu, kepada kawan-kawan gerakan, tetap jaga tekad dan tugas supaya
lebih runcing lagi demi pembebasan tanah air Papua," ajaknya.
"Mereka
boleh bunuh kami, tetapi bukan dengan jiwa kami," tandasnya.
Salah
satu anggota AMP, Sony Dogopia menambahkan, "Rinto boleh pergi
tetapi tidak dengan jiwanya karena telah dan akan hadir bersama kami. Rinto
Kogoya boleh pergi tetapi tidak dengan semangat revolusionernya."
Atas
kepergian Rinto, Ketua Komite Nasional Papua Barat, Victor Yeimo menyampaikan
duka cita mendalam.
"Pengurus
Pusat KNPB turut berduka atas meninggalnya kawan Rinto Kogoya, mantan Ketua
Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di RSUD Wamena pada Minggu 8 Maret
2015," kata Yeimo.
"Semoga
Tuhan senantiasa memperhitungkan semua pengorbanan hidup yang dipertaruhkan
bagi pembebasan bangsa Papua dari kolonialisme, militerisme dan kapitalisme di
atas tanah West Papua," tutur Yeimo. (Joni Yohanes Pekei)
0 komentar:
Posting Komentar