Korban : Wakil Ketua PNWP Wilayah Mee-Pago Habeil Nawipa (ist) |
Sayang,
Aku dan Engkau bagaikan tangan Dan Mata, demikain pula bagai seorang, ketika
tangan luka mata menangis, bahkan sebaliknyam mata menagis Tangan Menghapuskan
Air Mata.
Ku
kenang nasehat semalam waktu itu, resiko perjuangan adalah sebuah Hukuman.
Namun ada gaji dibalik perjuangan, gaji itu adalah Buronan, dalam pengejaran,
pemenjaraan, dan penembakan.
Engkau
disana sedang dalam pengejaran musuh atau wajah serigala Indonesia, Aku disini
hanya tangis cucurkan air mata. Disisi keluarga Ku berkata Kau adalah Ibu-Ku,
namun disisi perjuangan Aku menyebut-Mu Engaku sahabat setia selalu berdiskusi
untuk masa depan kehidupan rakyat.
Kami juga akan mengalami kegagalan, tapi karena lebih mencintai pada sang Bintang Fajar maka akan kami berhasil. Sunggu sayang berjuta musuh dan hanya menghadapai Perjuangan SIpil ini. Diakhir ini terjadi pengorbanan peran pejuang sejati Papua, berguguran bagai bunga di musim kemarau, ternyata disana di target oleh OTK, siapa Otk di Papua, tidak ada OTK selain TNI/POLRI bahkan Anggota Intel lainya, mereka adalah Pembunuh Rakyat Papua Barat.
Kami juga akan mengalami kegagalan, tapi karena lebih mencintai pada sang Bintang Fajar maka akan kami berhasil. Sunggu sayang berjuta musuh dan hanya menghadapai Perjuangan SIpil ini. Diakhir ini terjadi pengorbanan peran pejuang sejati Papua, berguguran bagai bunga di musim kemarau, ternyata disana di target oleh OTK, siapa Otk di Papua, tidak ada OTK selain TNI/POLRI bahkan Anggota Intel lainya, mereka adalah Pembunuh Rakyat Papua Barat.
Sayang,
ternyata mereka tidak sangup menyelesaikan masalah papua secara Inteligensi, sehingga kontak phisik atau Pelanggran HAM itu
sebuah alat bantu Indonesia untuk mengurangi Masalah Kemerdekaan Ini.
Perjuangan
adalah sumpah kami, Istri kami, terima tindakan Istri pencemburu karna karena,
ia lebih mencintai. Sayang hari ini menghadipi musibah ketabrakan karena perjuangan,
karna Istri-mu, mencintailah dia untuk lebih menerima Keselamatan kehiudpan
yang berbahagia untuk-Mu sendiri diatas Tnah Papua Tanpa Indonesia.
Aku
disini Enkau disana, tidak memandang secara face to face, Ku tak lagi mengukur
jarak yang bermil-mil itu bukan sebuah hal memutuskan Komunikasih Politik Perjuangan
Papua Merdeka. Namun satu hati, satu Perjuangan, identik dengan Kerja sama
antara Tangan Dan Mata.
Akhir dari tulisan ini saya bersyukur kepada Tuhan, karena Engkau masih menahan nafasnya, artinya Engkau mengerti kehidupan rakyat untuk melanjutkan Perjuangan Papua Barat.
Akhir dari tulisan ini saya bersyukur kepada Tuhan, karena Engkau masih menahan nafasnya, artinya Engkau mengerti kehidupan rakyat untuk melanjutkan Perjuangan Papua Barat.
Tantangan
Bukan Sebuah Bom Peledak. Namun kesabaran sepeluru korek mampu membakarkan hutan
Besar.
Syallom
Revolusi
Kita
Harus Mengakiri.
Tulisan
ini buat–Om-Ku tersayang, Habel Nawipa, Wakil Ketua PNWP Wilayah Mee-Pago.
Dari,
Anton Gobai KNPB Fasifik, Kota Port Moresbi, PNG
Redaksi: SWP-News
0 komentar:
Posting Komentar