PERYATAAN
SIKAP KNPB
JAYAPURA, 28 AGUSTUS 2014. Kujugan kerja Presiden Rebuplik
Indonesia Susilo Bambang Yudoyono (SBY) ke Papua dalam rangga peresemian wisata
Raja Ampat di Sorong dan presemian Tugu Kristus Raja di Mansinam Manokwari pada
tanggal 20-25 Agustus 2014 di Papua telah membunuh Aktivis Papua Merdeka yaitu
Ketua komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Sorong Raja kepala burung
Martinus Yohame.
Penculikan dan Pembunuhan terhadap ketua KNPB wilayah Sorong
dilakukan untuk mengamankan perjalanan pimpinan Nekara klonial NKRI di Papua,
Sebab sebelum kujungan Presiden rebuplik Indonesia (SBY) ke Sorong dan
Manokwari Ketua KNPB wilayah sorong Almarhum Martinus Yohame dan Parlemen
Rakyat Daerah (PRD) wilayah Sorong telah mengelurkan stekmen dalam jumpa press
dengan menghadirkan sejumlah Wartawan yang berada di wilayah sorong kota pada
tanggal 19 Agustus 2014 di depan walikota sorong pada pukul 15.00 WPB .
Dalam konfrensi press dengan wartawan itu ketua KNPB wilayah
Sorong Raja Martinus Yohame (almarhum) dengan tegas menolak kedatangan SBY di
Papua. Karna peresmian Wisata di raja Ampat waisai itu tidak mengutungkan
rakyat pribumi yang berdomisili di wilayah setempat namun hanya mengutungkan
devisa negara tanpa memperhatikan rakyat kecil di wilayah tersebut juga pada
umumnya tidak mengutungkan orang Asli Papua.
Sejumlah kekayaan alam yang di kelola oleh negara di Papua Barat
seperti PT.FI dan minyak di sorong selam sekian tahun beroperasi di Papua namun
rakyat tetap miskin diats kekayaan alamnya sendiri. Maka Ketua KNPB wilayah sorong
Martinus Yohame Menolak kedatangan SBY dalam peresmian Wisata di raja ampat
yang akan mengutugnkan negara tersebut.
Dengan demikian untuk mengamankan atau mensuksekan kegiatan
presemian Taman Wisata Raja Ampat dan juga persemian Tugu Kristus Raja di
Manokari Ketua KNPB wilayah Sorong MARTINUS YOHAME harus diculik dan dibunuh
secara cadis oleh negara untuk mengamankan kepentingan negara di Papua Barat.
Kerena negara menilai siapa pun yang menghambat kepentingan dan kekuasaan
negara.
Setiap aktifis papua yang lantang bersuara menolak semua
kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil diangkap musuh
negara dan pemnghambat maka harus di hancurkan demikian juga Martinus Yohame
ketua KNPB wilayah Sorong menjadi korban pencilikan dan Pembunuhan oleh kopasus
sebelum SBY berkujung ke Papua.
Berdasarkan hal tersebut diatas kami KNPB menilai penculikan dan
Pembunuhan Ketua KNPB wilayah Sorong Martinus Yohame Merupakan korban kejahatan
negara sama seperti penculikan dan pembunuhan tokoh pejuang lainya seperti
THEYS H. ELUAY, KELY KWALIK, MAKO TABUNI TITUS MURIB dan sejumlah pejuang lain
yang menjadi korban kekerasan negara.
Oleh Karena itu kami bandan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua
Barat (BPP-KNPB ) menyampaikan sikap sebagai Berikut:
1. Presiden Rebuplik Indonesia
Susilo Bambang Yudoyono (SBY) segera bertanggung jawab atas kejahatan negara
terhadap pembunuhan dan penculikan MARTINUS YOHAME ketua KNPB wilayah Sorong.
2. Pangdam Cendrwasih Polda Papua ,
Polres dan Dandim Kota Sorong segera mengungkap pelaku Penculikan dan
Pembunuhan terhadap MARTINUS YOHAME ketua KNPB Sorong Raja.
3. Komnas HAM RI dan Komnas
Perwakilan Papua dan Lembaga kemanusia yang Indevenden Segera melakukan
penyelidikan terhadap Penculikan dan Pembunuhan Ketua KNPB wilayah Sorong Martinus
Yohame.
4. Penculikan dan Pembunuhan
terhadap Martinus Yohame Merupakan kejahatan negara oleh sebab itu Negara
bertanggung jawab dan mengadili para penjahat kemanusian di Papua Barat.
5. Gubernur Provinsi Papua, provisi
Papua Barat Pangdam dan Polda Papua Aktor Pembunuhan pemunahan Ras (Genosida)
di Papua Barat.
Demikian pernyatan sikap kami terhadap penculikan dan pembunuhan
terhadap ketua KNPB wilayah sorong Martinus Yohame.
Numbay, 28 Agustus 2014
Badan Pengurus Pusat
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (
BPP-KNPB)
VICTOR F. YEIMO ONES N. SUHUNIAP
Ketua Umum Sekertaris Umum
0 komentar:
Posting Komentar