"KRONOLOGIS SKENARIO MILITER
INDONESIA ATAS KONFLIK TIMIKA"
Sejak awal konflik terjadi
dilokasi Satuan Pemukinan (SP) 6 dan SP 2 Jalan Karitas SP 5, setelah
meninggalnya Almarhum Korea Waker, salah satu kepala suku ditemukan tewas
di bawah jembatan Kali Merah Kamping Logpon-Pigapu dalam kondisi kepalanya telah
hilang pada Senin (11/08/14) lalu. Melihat kondisi kondisi kepala suku
warga marah dan melakukan penyerangan kepala kelompok masyarakat lain.
Akibatnya, 5 orang tewas dan 2 lainnya dikabarkan tewas menyusul. Lima
warga atas nama Mu Said (70), Muh Agung Kulaken (27), Noris Timang, Indra
Afriadi Saputra (14) dan Arfi Duran (36) ditemukan tewas dibunuh orang
tak dikenal. Sementara, dua orang lainnya, Saiful (35) dan Ahmad Rumra
(48), mengalami luka-luka. dan Suku Pendatang Serang Kantor Parlemen dan KNPB
hingga korban mencapai 1. Otto Asso (anggota KNPB ), meninggal
2.Yason Asso (Aktifis KNPB Timika) luka-luka, 3. Marten Murib (Aktifis KNPB
Timika) luka-luka. 4. Des Jikwa (Aktifis KNPB Timika) Luka-luka, 5.
Marinus Kogoya (Warga Sipil) Luka-luka, 6. Dinus Wetipo (Warga Sipil).
Luka-luka. Baca
disini
Selanjutnya terjadi perang sehingga seorang Aktifis KNPB Wilayah ditembak mati oleh Suku Kei , Ambon, Timor Timur, Madura, Bugis, Jawa, dibekab Intelijen dan TNI/POLRI di Bendungan depan Kantor KNPB/PRD Timika-Papua. Identitas nama yang ditembak mati ialah Otto Asso, dan 5 (lima) orang lainnya luka-luka diantaranya ialah, Yason Asso (Aktifis KNPB Timika) Marten Murib (Aktifis KNPB Timika) Des Jikwa (Aktifis KNPB Timika) Marinus Kogoya (Warga Sipil) dan Dinus Wetipo (Warga Sipil). Baca lengkapnya.
KONFILIK BERDARAH DI TIMIKA DICIPTAKAN OLEH BIN INDONESIA UNTUK PENGAHLIAN ISU
Pertama, mengalihkan perhatian masyarakat internasional terhadap isu Papua merdeka. Kedua, menutupi sorotan dunia terhadap penangakapan wartawan Asing Thomas dan Falentin dan Mengalikan perhatian publik terhadap perlawanan TPN-PB di Lani Jaya. Ketiga, menjakinkan negara -negara di dunia bahwa di Papua daerah konfik oleh karena itu wartawan asing tidak boleh masuk di Papua Barat, dengan alasan keamanan. Kelima, menciptakan konflik di wilayah tersebut supaya dana pengamanan bisa ditambah atau bisa katakan proyek bagi TNI/POLRI, BIN dan Kopasus. Karena kasus pembunuhan Kepala Suku Atas Nama. Alm. Korea Waker. Sepertinya ada keterlibatan Kopasus. Karena konflik di Timika ini diciptakan oleh Bin. Untuk menghalangi. Penyelidikan Pihak Kepolisian atas. Kematian alm.Korea Waker. Baca disini
Kepolisian dari polres Mimika itu, malam hari dengan menggunakan 3 buah mobil milik polres mimika, masing-masing 1 buah Mobil Perintis 1 buah mobil Panther 1 buah mobil Provost.
"Mereka memasuki kompleks Jalan Freeport lama dekat dengan Kantor KNPB & PRD Wilayah Bomberay, untuk memantau situasi aktivitas kantor dan apa tujuan mereka tidak jelas." Pada hari senin tanggal (28/07/2014), malam pukul 21.30 Wpb. Ada salah satu mobil perintis milik Densus 88 dengan kecepatan tinggi melewati Kompleks Kantor. Selama satu jam mobil Perintis Densus 88 Posisi didalam Kompleks kantor, kemudian mobil tersebut kembali melewati jalan yang awal mereka lewat kearah Gorong-gorong.
Lalu setelah pukul 2.50 Wpb,
Kelompok Suku Key dan Suku-suku Pendatang jumlah sangat banyak dikordinir oleh
Tni-Polri dan Intelejen kembali datang memasuki kempleks Kantor Parlemen dan
Sekretariat KNPB dengn Menggunakan 4 buah motor mereka membawa alat tajam dibelang
mereka dikawal oleh BIN Polisi memakai Topeng, tanpa alasan yang tidak jelas
mereka meyerang terhadap warga kebun siri bendungan depan kantor.
Otto Asso saat dia sedang menuju
ke Kantor PRD/ KNPB Timika sekitar jam, 4.00 sore, tiba-tiba dari arah belakang
sejumlah orang pendatang dari berbagai suku pendatang (Indonesia) yaitu suku
Kei, suku Ambon, suku Timor Timur, suku Madura, suku Bugis, suku Jawa, dibecap
Intelijen dan TNI/POLRI. Dari arah gorong-gorong dan arah Jl. Sosial Kebun
Sirih suku-suku bersama Intelijen Indonesia mereka yang masuk menyerang aktifis
KNPB dan PRD Timika di Kompleks Kantor PRD/KNPB Timika, dan dari arah Jalan
Masuk Ujung Lapangan Moses Kilangan gabungan TNI/POLRI yang masuk.
Suku-suku Pendatang Serang Kantor
Papua Merdeka di Kebun Siri Bendungan. Ini menunjukan bawah konflik Timika
murni pengalihan isu criminal ke isu Politik permainan Inteljen Indonesia
tujuan mereka untuk menggrebek membakar kantor Free West Papua Compaign
dalam Negeri.
Saat suku-suku Pendatang seperti
Suku Key menyerang menggunakan Panah Wayar dan Parang Panjang mereka berteriak
menyerang dengan Suara “ BAKAR KANTOR PAPUA MERDEKA ITU “ teriakan saat
detik-detik Penyerangan. Pantauan KNPBnews Timika mengatakan bawah mereka
serang dengan menggunakan Motor dengan Panah Wayar dibelakang dibekap oleh
Tni-Polri dan BIN.
Karena usaha aparat Militer
Indonesia untuk melemahkan dan menghancurkan Pergerakan Perjuangan Pembebasan Nasional
Papua barat di mediasi KNPB dan dipertanggungjaban oleh lembaga politik yakni
parnelem Rakyat Daerah (PRD) atau Dewan New Guine Raad Wilayah Timika. Tidak
berhasil maka Badan Inteljen Negara (BIN) digunakan untuk menghancurkan
Pergerakan Papua merdekan melalui konflik antar suku pendatang dan suku Papua.
TNI-POLRI DAN INTELEJEN INDONESIA
TEROR DAN INTIMIDASI KANTOR PARLEMEN DAN SEKERTARIAT KNPB MIMIKA
Lagi-lagi Aparat TNI /PILRI
mengunakan Operasi Inteljen kembali melakukan aksi Teror dan intimidasi
terhadap kantor Parlemen Rakyat Daerah (PRD) sekertariat KNPB Wilayah Mimika di
kebun siri Timika hari sabtu tanggal 13 Agustus 2014 Sekitar pukul 04. 25
Wpb. Malam hari alasan mereka untuk patrol.
Lagi-lagi Aparat TNI /PILRI
kembali melakukan aksi Teror dan intimidasi terhadap kantor Parlemen Rakyat
Daerah (PRD) sekertariat KNPB Wilayah Mimika di kebun siri Timika hari sabtu
tanggal 16 agustus 2014 Sekitar pukul 22. 50 Wpb. Malam hari alasan
mereka untuk patrol.
Sebelum Tni-Polri memasuki
lahapan kantor sekitar Pukul 19.00 Wpb, ada seorang Inteljen masuk dan mamantau
situasi kompleks kantor setelah itu 4 jam kemudian Anggotaa Tni-Polri datangan
masuk sekertariat KNPB dan Kantor PRD ini bertujuan untuk menggerebek dan
merusak fasilitas kantor PRD. Para anggota polisi dari polres Mimika itu datang
dengan peralatan lengkap senjata dengan seragam dan ada yang berpakaian preman.
Mereka masuk dengan mobil di
halaman depan kantor Parlemen dan Sekertariat KNPB. Hal ini dilaporkan kepada
KNPB Pusat pagi ini oleh ELY OWAGAY anggota Militan KNPB mimika melalui Ponsel
selulenya dari Kantor parlemen di timika.
Lebih lanjut Elly mengatakan para
anggota itu tiba di halaman kantor dan membuka pintu mobil mau turun di namun
anggota Keamanan KNPB sedang piket jaga kantor keluar dengan panah dan tombak
usir mereka dengan paksa sehingga mereka keluar dari halaman kantor. Setelah
keluar dari kantor parlemen dan parkir di bendungan namun, anggota KNPB kejar
mereka dan usir dari bendungan kebun siri Mimika. Elly
mengatakan teror dan upaya pengerebekan serta perusakan terhadap Kantor
parlemen ini dilakukan beberapa kali.
Pertama, kopasus membunuh orang
lalu membuang di halaman kantor parlemen. Kemudian para aparat juga pernah
datang pada malam hari dan menagkap anggota KNPB yang jaga piket beberapa bulan
lalu tegasnya. Baca
selengkapnya.
Kedua, Pada hari kamis
tanggal 24 juli 2014 malam pukul 21:50 wpb, tiga orang anggota tentara nasional
Indonesia ( TNI) memasuki kompleks Kantor Komite Nasional Papua Barat
(KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Bomberay, di bendungan
Timika. Guna untuk memantau kegiatan Kantor KNPB-PRD. Baca
selengkapnya disini.
Ketiga, Lagi-lagi pada malam
Militer Indonesia memantau aktivitas Aktivis Knpb-Prd Wilayah Bomberay
disekitar kantor komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah
(PRD) Wilayah Bomberay, kali ini Densus 88 Brimod dan Badan Inteljen Negara
(BIN) menggunakan 1 Mobil Avansa hitam, 1 mobil Perintis Desus 88 dan 1 mobil
Barak kuda Brimob didalamnya dimuat anggota Brimob dan Densus 88. Baca
Selengkapnya Disini
Selain itu dalam konflik beberapa
hari lalu mereka membunuh salah satu anggota KNPB Oto Aso untuk memancing emosi
anggota KNPB bertujian untuk menghancurkan Kantor Parlemen dan Sekertariat KNPB
serta Menghancurkan kekuatan KNPB Wilayah Mimika.
SITUASI TIMIKA SEPIH
Sejak konflik antar suku
Pendatang dan Suku Papua sejak 13- 17 Agustus 2014 Kota Timika Lumpu total
(Sepih), tidak ada aktivitas seperti sebagian besar sekolah dan Aktivitas
Kantor liburkan di Kota Timika, mulai Kamis (14/8/2014) sampai
(18/08/2014), memutuskan meliburkan siswanya dari aktivitas belajar situasi
keamanan di wilayah Timika belum sepenuhnya kondusif sampai hari ini tidak ada
aktivitas belajar-mengajar di sekolah. Kami sudah perintahkan siswa untuk
pulang belajar di rumah masing-masing karena situasi Timika masih rawan,"
ujar Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika Nilus Leisubun.
Nilus Leisubun mengakui kondisi
tersebut. "Saya sudah memantau aktivitas belajar-mengajar di
sekolah-sekolah. Kelihatan sebagian besar sepi dan tidak ada aktivitas,
kantor-kantor pemerintah juga sepi," ujar Nilus. Kondisi serupa terlihat
di SMP Negeri 2 Timika, SMP YPPK Santo Bernadus, SD YPPK Tiga Raja, SD Negeri
Kwamki II, SMA Negeri I Timika dan sekolah-sekolah lainnya. Ia mengaku menerima
laporan dari sejumlah kepala sekolah yang memberitahukan situasi dan kondisi
yang terjadi di sekolah masing-masing. Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan
Mimika yang membawahi sekolah-sekolah mulai dari TK-SLTP menginstruksikan agar
sekolah dapat mengambil kebijakan sesuai kondisi di lingkungan sekitar itu.
Jika situasi keamanan lingkungan
sekitar sekolah tidak memungkinkan untuk adanya proses belajar-mengajar maka
sekolah diminta untuk tidak memaksakan diri menggelar proses belajar-mengajar.
"Silakan para kepala sekolah mengambil langkah sesuai kondisi di
lingkungan sekolahnya karena mereka yang paling mengetahuinya. Jangan
dipaksakan jika tidak memungkinkan," ujar Nilus.
Hut Indonesia 17 Agustus
kabupaten Mimika sepi, rakyat pendatang maupun rakyat Papua tidak mengikuti
kegiatan Upacara, baik anak sekolah maupun PNS. yang ikut hanya Militer
TNI-Polri saja yang ikut kegiatan upacara bendera Lapangan Timika Indah. hal
ini diakui oleh pejabat Tinggi (PN) selaku Bupati Mimika Ausilius Youw
(Un/Admin)
Sumber: knpbnews Timika,
media online
0 komentar:
Posting Komentar