logo KNPB (ist) |
Jayapura, 11/6 (Jubi) – Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) menyerukan kepada pengikutnya dan rakyat Papua
Barat agar memboikot Pemilu Presiden (Pilpres) Indonesia pada 9 Juli 2014
mendatang.
Seruan itu
dilayangkan lewat pers realesnya oleh Badan Pengurus Pusat KNPB yang dibenarkan
Jurubicara (Jubir) KNPB, Basoka Logo, saat dikonfirmasi.
Bahkan
menurut Basoka, dirinya meminta kepada orang asli Papua Barat wilayah
teritorial dari Sorong sampai Merauke dimanapun berada, agar memboikot Pilpres
mendatang secara damai, bermartabat dan demokrasi. “Apapun alasannya segera
melakukan boikot Pilpres Indonesia,” katanya, lewat telepon selulernya, Rabu
(11/6).
Selain itu, Basoka meminta untuk menggelar
pesta demokrasi hak penentuan nasib sendiri (self determination) bagi rakyat
bangsa Papua Barat melalui referendum sesuai prinsip hukum internasional
standar-standar Hak Asasi Manusia (HAM) dan piagam Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) dijadikan sebagai solusi mutlak.
“Tidak ada
alasan lain untuk rakyat Bangsa Papua Barat ikut terlibat dalam pesta demokrasi
Pilpres Indonesia pada 9 Juli 2014 mendatang. Indonesia sebagai anggota PBB
harus menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan harus taat kepada mekanisme
internasional,” jelas Basoka.
Ketua I
KNPB, Agus Kosay dalam rilisnya mengatakan, realita yang ada saat ini, semuanya
menyimpang dan mengingkari perjanjian internasional untuk hak penentuan nasib
rakyat bangsa Papua Barat pada tahun 1969. Sehingga dengan begitu, dia meminta
rakyat bangsa Papua Barat tak perlu terlibat dalam Pilpres mendatang.
“Indonesia sebagai anggota PBB juga
berkewajiban melindungi hak asasi warganya, maka rakyat Papua Barat tak perlu
takut. Tak ada alasan lain untuk takut, Papua Barat memberikan hak politik bagi
rakyat Papua. Pemilihan Kepala NKRI sesungguhnya bukan Presiden Negara Papua
Barat, kemudian suku bangsa lain adat istiadat lain ras lain rumpun pun lain
dengan kami, orang asli Papua (NKRI Negara Lain),” kata Logo. (Jubi/Indrayadi TH)
Sumber: tabloidjubi. com
0 komentar:
Posting Komentar