Saat-Saat Aneksasi |
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
gagal melaksanakan proses dekolonisasi di West New Guinea (West Papua). Sebaliknya, PBB
berhasil menjebloskan West Papua kedalam kungkungan kolonial Indonesia sejak 1
Mei 1963. Sudah 51 tahun lamanya PBB mengabaikan dan membiarkan West Papua
terjajah dan menderita. 1 Mei 2014, rakyat West Papua memperingati dan menuntut
Dewan Perwalian PBB (Trusteeship Council) memenuhi hak penentuan nasib sendiri
(the right of self-determination) bagi bangsa Papua, diatas teritori West Papua.
Bahwa rakyat West Papua sudah memanifestokan
kemerdekaannya 1 Desember
1961, tetapi Indonesia, AS dan PBB telah menghancurkannya dengan nafsu ekspansi
dan exploitasi teritori West Papua melalui aneksasi 1 Mei 1963. Ini bukti
pengingkaran PBB terhadap hak penentuan nasib sendiri yang sedang digalang oleh
Parlemen West Papua (Niuew Guinea Raad) saat itu.
Setiap tanggal 1 Mei, Penguasa
Indonesia dan AS merayakan keberhasilannya menjajah dan mengeksploitasi West
Papua, tetapi rakyat West Papua memperingatinya sebagai awal penderitaan dan penghancuran
manusia dan alam Papua.
PBB,
Indonesia, Belanda dan AS seharusnya -dengan semangat dekolonisasi- mendorong
inisiatif kemerdekaan Papua yang diprakarsai oleh wakil-wakil bangsa Papua
(Parlemen West Papua) 1 Desember 1961, tetapi mereka justru melahirkan neo
kolonialisme Indonesia melalui peralihan kekuasaan administrasi dari kolonial
Belanda kepada kolonial baru, yakni Indonesia pada 1 Mei 1963.
Rakyat
dunia, termasuk rakyat Indonesia, harus melawan dan menghancurkan penjajahan
diatas dunia, dan mendorong kemerdekaan bagi wilayah jajahan -termasuk West
Papua- sesuai Resolusi PBB 1514 (XV) dan resolusi 1541 (XV), guna tercipta
persaudaraan rakyat dunia yang damai.
Komite
Nasional Papua Barat [KNPB] memanggil solidaritas masyarakat dunia untuk kemerdekaan
West Papua. Kami juga berharap anggota-anggota Parlement Negara dan Partai di
seluruh dunia bergabung dalam International Parliamentarians for West Papua
(IPWP) melalui www.ipwp.org, dimana saat ini 80an anggota sudah tergabung dan
menandatangani deklarasi hak penentuan nasib sendiri bagi West Papua.
KNPB
menyerukan rakyat West Papua agar meliburkan diri dan memperingati 1 Mei 1963
dengan aksi-aksi terbuka, ibadah, dan atau mimbar bebas dengan tujuan
merefleksi dan menolak 51 tahun penindasan dibawa neo kolonialisme Indonesia.
“Kita
Harus Mengakhiri”
Penjara
Abepura, 25 April 2014
Victor Yeimo
Ketua
Umum KNPB
Sumber: knpbnews.com
0 komentar:
Posting Komentar